Simbiosis Mutualisme

Oleh : Hermanto Yuannata

Sebagai seorang manusia yang memiliki derajat hidup yang paling tinggi diantara semua mahkluk hidup, manusia harus banyak belajar dari hewan-hewan dibawah ini.

Sering kali manusia dalam menjalani hubungan relasi kemanusiaan kerap hanya atas dasar memanfaatkan dan atas dasar ada kepentingan alias karena ada maunya. Dimana saja sama baik itu dalam organisasi kemanusiaan, partai politik, organisasi keagamaan, lingkungan Vihara, gereja, masjid yang namanya saling memaafkan pasti ada, cuma kadarnya saja yang berapa besar.

Manusia harus belajar bagaimana menjalani hubungan atas dasar ketulusan hati terdalam, kalau bantu benar-benar bantu, bukan hanya sekedar ngomong doang atau cuma dimulut doang.

Bagi saya pribadi, ucapan yang keluar dari mulut kita adalah sebuah janji dan hutang yang harus kita tunaikan, sebagai sebuah pembuktian kualitas dan nilai hidup kita sebagai seorang manusia serta sebuah pertanggungjawaban kita kepada hati nurani sendiri dan Tuhan kita.

Artinya jadi lah seorang yang memiliki kualitas dan integritas diri dari apa yang kita ucapkan, apalagi sebuah ucapan yang sering kita ulang-ulang sampaikan didepan banyak orang setiap ada kesempatan ngumpul.

Bukan hanya sekedar sebuah omongan untuk pencitraan, numpang tenar, itu sama halnya dengan BENALU namanya.

Jangan sampai kita yang dikatakan derajatnya paling tinggi dan sempurna diantara semua mahkluk hidup kalah dengan mahkluk hidup dibawah ini.

Makhluk hidup di bumi saling berhubungan satu sama lain. Salah satu hubungan antar makhluk hidup disebut dengan simbiosis mutualisme. Namun, apa yang dimaksud dengan simbiosis mutualisme dan apa saja contoh simbiosis mutualisme? Berikut ini merupakan pengertian dan contoh simbiosis mutualisme!

Pengertian simbiosis mutualisme, Simbiosis mutualisme adalah salah satu dari lima jenis hubungan antar dua organisme yang berbeda. Dilansir dari Biology Online, simbiosis mutualisme adalah jenis interaksi ekologis antara anggota spesies biologi yang sama atau berbeda, di mana keduanya mendapatkan keuntungan. Artinya, simbiosis mutualisme adalah hubungan saling menguntungkan antara dua organisme yang satu jenis maupun beda jenis. Pada simbiosis mutualisme, tidak ada ada organisme yang dirugikan.

Contoh simbiosis mutualisme Untuk lebih memahami tentang simbiosis mutualisme, berikut ini merupakan contoh simbiosis mutualisme! Anemon dan ikan badut Contoh simbiosis mutualisme yang pertama adalah hubungan anemon dan ikan badut. Ikan badut menggunakan anemon yang menyengat sebagai tempat tinggal. Dilansir dari National Geographic, ikan badut tidak tersengat karena memiliki lendir yang melapisi tubuhnya. Warna ikan badut yang cerah menarik ikan kecil dan krustasea untuk mendekat, masuk ke dalam anemon dan tersengat, lalu menjadi makanan bagi anemon. Selain itu, ikan badut juga menjaga anemon yang merupakan rumahnya dari pemangsa, membantu sirkulasi air, dan juga merangsang pertumbuhan alga yang menguntungkan bagi anemon.

Sehingga, ikan badut memanfaatkan anemon sebagai tempat tinggal dan perlindungan. Sedangkan, anemon memanfaatkan ikan badut untuk menarik mangsa untuk dimakan dan melindungi diri. Karang dan alga Karang adalah hewan laut yang hidup dan membentuk struktur besar juga keras dari koloni mereka. Karang kerap ditempeli oleh alga dan melakukan simbiosis mutualisme. Dilansir dari Natural History Museum, kerang menyediakan tempat berlindung dan nutrisi fotosintesis bagi alga, sedangakan alga menghasilkan gula sintetik yang dimakan kerang dan oksigen sebagai produk sampingan. Burung pelatuk dan mamalia besar Burung pelatuk dan mamalia besar melakukan siombiosis mutualisme. Burung pelatuk kerap hinggap pada tubuh mamalia besar seperti zebra, kerbau, jerapah, sapi, impala, badak, dan juga kambing.

Mereka tidak hanya hinggap, namun mengambil makanan dari bulu dan kulit mamalia besar. Mamalia besar mendapatkan keuntungan dari burung pelatuk. Karena, makanan yang dimakan burung pelatuk adalah kutu, serangga, parasit, dan juga hama dari tubuh mereka.

Burung pelatuk tidak hanya hinggap untuk makan, mereka juga mendapat perlindungan dari predator. Sebagai gantinya, burung pelatuk akan membuat suara peringatan ketika ada bahaya ataupun manusia yang datang mendekati mamalia besar tersebut.

Hiu dan ikan remora Contoh simbiosis mutualisme terjadi pada hiu dan ikan remora. Ikan remora adalah ikan berukuran kecil, sedangkan hiu adalah predator berukuran besar. Hiu tidak memakan ikan remora. Namun, membiarkannya menempel bahkan masuk ke dalam mulutnya.

Dilansir dari Thought Co, ikan remora membersihkan kotoran dari gigi hiu, membersihkan kulitnya dari parasite dan kuman, juga memakan sisa makanan hiu. Sehingga, tubuh dan lingkungan sekitar hiu tetap terjaga kebersihannya. Adapun, ikan remora mendapatkan makanan dan juga perlindungan dari hiu.

Manusia dan bakteri Contoh simbiosis mutualisme selanjutnya terjadi dalam tubuh kita. Manusia mendapatkan manfaat dari bakteri baik, sedangkan bakteri mendapatkan makanan dari tubuh manusia. Manfaat bakteri baik bagi manusia misalnya, bakteri pada kulit yang melindungi kulit dari bakteri patogen penyebab penyakit. Juga, bakteri pencernaan yang membantu manusia mencerna makananya dengna lebih cepat dan efektif.

Lebah dan bunga Contoh simbiosis mutualisme selanjutnya adalah hubungan antara lebah dan bunga. Simbiosis mutualisme lebah dan bunga terjadi karena lebah memerlukan nektar bunga untuk sebagai makanan. Adapun ketika mengumpulkan nektar, tubuh lebah akan dipenuhi oleh serbuk sari. Dan ketika lebah berpindah ke bunga lainnya untuk mengambil nektar, serbu sari tersebut akan jatuh ke putik sari bunga baru. Sehingga, terjadilah penyerbukan bunga. Semut dan kutu daun Semut dan kutu daun melakukan simbiosis mutualisme. Semut memakan embun madu, zat manis yang dikeluarkan kutu daun setelah menghisap getah. Sebagai gantinya, semut akan melindungi kutu daun dari berbagai parasit dan juga serangan predator. Semut juga kerap melindungi telur kutu daun di sarangnya dan mengantar kutu daun ke tempat getah untuk makan.

Kelelawar dan kantong semar Simbiosis mutualisme selanjutnya ditunjukkan oleh hubungan antara kelelawar kecil berbulu dan kantong semar dengan nama latin Nepenthes hemsleyana di hutan Kalimantan.

Kelelawar kecil menjadikan kantong semar sebagai tempat bertengger dan tidur. Kelelawar tidur di dalam kantong semar untuk menghindari gangguan serangga dan juga predator. Sebagai gantinya, kantong semar mendapatkan nutrisi dari kotoran kelelawar. Sehingga, kantong semar dapat bertahan hidup walaupun tidak banyak serangga yang dimakannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *