Hari Buruh Agar Dijadikan Kesempatan Untuk Bangkit dari Keterpurukan

JAKARTA – Hari Buruh umumnya dirayakan pada tanggal 1 Mei, dan dikenal dengan sebutan May Day. Hari buruh ini dijadikan hari libur di beberapa negara, berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk memperjuangkan kesejahteraan dan kemajuan sosial ekonomi para buruh.

“Dimana ada penindasan pekerja, disitu ada perjuangan. Ini cocok untuk menggambarkan perjuangan kolektif para buruh beserta syarikat buruh untuk berusaha meraih kesejahteraan. Mereka tau dan merasakan, bahwa penindasan bukan hanya dapat terjadi di negara terjajah bahkan di negara merdeka sekalipun masih terjadi,” ungkap Direktur Eksekutif DPP Pemuda Perindo Benedictus Telaumbanua

Menurut Beni, catatan perjuangan kaum buruh di Indonesia sudah sejak akhir masa penjajahan kolonial, masa kemerdekaan, orde baru, hingga era reformasi, dan hingga sampai saat ini. Namun jejak perjuangan kaum buruh tidak banyak dicatat dalam catatan sejarah, bahkan bisa dibilang hanya sedikit sekali. Padahal, setiap gerak perjuangan mereka selalu melahirkan kebijakan yang menguntungkan masyarakat luas pada umumnya.

“Indonesia termasuk negara kaya. Banyak negara lain yang alam, tanah, dan lautnya tidak sekaya, tidak seluas, dan tidak tak selebar Indonesia. Persoalannya, kekayaan alam saja bukan jaminan majunya sebuah negara”, ucap Beni saat diminta keterangannya di Sekretariat DPP Pemuda Perindo.

Beni berharap para buruh tetap saling membantu, solid dan kompak, agar keluar dari masa sulit saat ini. Kesulitan akibat Covid-19 agar tidak terus dilihat sebagai musibah, tetapi bisa meresponnya sebagai hikmah dan sebuah kesempatan untuk kembali menyadari bahwa selama ikatan layar yang kendur perlu dikencangkan kembali agar laju perahu besar bernama Indonesia kian gesit dan cepat.

“Upaya negara tak akan besar artinya bila rakyat hanya duduk manis menunggu hasil. Ini saatnya rakyat terlibat aktif menyelamatkan Indonesia. Segera ambil langkah-langkah yang terjangkau dan sederhana namun bisa berdampak pada lancarnya perputaran roda ekonomi,” pungkas Beni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *